Tidak ada yang begitu mulia bagi seorang wanita kecuali
menjadikan dirinya sebagai istri yang sholehah bagi suami dan
keluarganya, karena kesholehan bagi seorang wanita ketika mengkhidmahkan dirinya
kepada keluarganya dengan ilmu dan amal akan membuka pintu syurga untuknya dari
arah mana saja ia inginkan
Perhatikan dari apa yang disampaikan dari lisan Rasulullah
yang mulia ketika beliau menyampaikan kabar gembira :
إِذَا
صَلّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا : ادْخُلِي
الْجَنّةَ مِنْ أي : الأَبْوَابِ
شِئْتِ
Jika seorang wanita melaksanakan sholat lima waktu,berpuasa
pada bulan ramadhan,menjaga kemaluannya dan taat kepada suami,maka akan
dikatakan kepadanya :”masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja engkau
kehendaki (H.R Ibnu Hibban no 4163 dengan sanad yang shohih)
Karena keberadaan seorang wanita sholehah untuk seorang
suami merupakan perkara harta yang tidak ternilai dan tidak akan mampu ditakar
dengan nilai materi yang ada,karena kesholehah seorang wanita dalam sebuah
keluarga akan memberikan berkah dan rahmat bagi keluarga yang dia bernaung
didalamnya.
Dengarkanlah dialog mulia antara umar bin khottob dengan
Rasulullah,dua hamba Alloh penghuni syurga Alloh :
“Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu 'anhu bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta
apakah yang sebaiknya kita miliki?”Dan Rasulullah menjawab
لِيَتَّخِذْ
أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً
ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ“
Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang
bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan
menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan
Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no.
1505)
Maka sungguh sangatlah beruntung seorang laki-laki yang
mendapatkan istri sholehah berada disampingnya di dunia dan akherat,karena
sesungguhnya ia akan selalu mendatangkan kebaikan untuk suami dan
anak-anaknya,dan menyinari keluarga dengan perkara-perkara ketaatan,sehingga
dia begitu patuhnya ketika menjadi makmum dan begitu mulia menjadi madrasah
bagi anak-anaknya
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ
مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا
سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ
وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“
Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik
perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan
menyenangkannya, bila diperintah, akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri
ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil
rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas
syarat Muslim.”)
Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi
Shallallahu 'alaihi wa menerangkan
kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama
mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira
kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih
kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan
selalu bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan
kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya
dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat
meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila
engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh
anak-anakmu.” (WA,Ust Abdul Aziz-Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar