Panas terik di Mekkah pada Bulan Juni lalu mencapai suhu 40 derajat Celsius. Rombongan Umrah jamaah shalat Khusyu menuju Madinah untuk berziarah ke Makam Nabi, sekaligus mengambil miqat umrah di Zulkhulaifah atau Birr Ali. Namun rasa panas tak terasa, disebabkan hati bahagia menyelimuti kami semua. Mungkin inilah yang dimaksud dengan istilah gate control theory. Rasa panas terhambat disebabkan neurotransmitter tidak mengirimkan signal listrik pada otak akibat endorphine yang memenuhi hormonal pada darah. Aku teringat cerita kekhusyuan shalat Sayyidina Ali ketika tubuhnya tertancap anak panah yang tak terasa dicabut. Teori ini masuk akal, jika rasa khusyu ‘ itu menyelimuti jiwa, pasti rasa sakit terhambat, seperti terhambatnya akibat suntikan anastesi dalam bedah operasi. Dan rasa senang yang sangat luar biasa juga akan memberikan efek yang sama dengan teori ini.
Perjalanan Makkah - Madinah memerlukan waktu antara 5 sampai 6 jam, jika lancar. Sungguh perjalanan yang sangat jauh dan membosankan jika tidak memilki tujuan dan spirit ketuhanan.
Tidak ada yang bisa dinikmati untuk memanjakan mata, sebab tidak ada rerumputan menghijau seperti di negeri kita Indonesia. Namun tiba-tiba pikiranku melayang jauh dibalik dimensi waktu (Past Life). Terlintas kaki-kaki suci menapaki jalan ini, kaki suci para sahabat nabi yang pergi meninggalkan Mekkah. Perjalanan membangun jiwa spiritual yang tidak ringan. Sebuah spirit Hijrah untuk membangun suatu peradaban masa depan yang penuh cahaya iman.
Sontak hatiku melihat The Spirit of Hijrah para Sahabat mengguncangkan seluruh nerve pada otakku, pada jantung serta aliran darahku. Sekilas membandingkan Perjalananku dari Mekkah ke Madinah yang aku lalui dengan Bis ber-Air Conditioner. Dadaku bergemuruh malu ketika kulintasi jejak para sahabat Nabi meninggalkan Mekkah dengan berjalan bermil-mil yang beralaskan bebatuan yang kejam dan berpasir panas !! Rasanya ingin aku melompat dari tempat dudukku yang empuk dan dingin. Rasanya aku ingin mencoba melintas untuk membuktikan keimananku. Rasanya aku ingin menapak tilas perjalanan hijrah beliau, sambil merasakan ketangguhan iman para sahabat Nabi. Namun bayangan itu sirna oleh keadaan medan yang tidak mungkin kutaklukkan.
Kucoba turun dari bis di peristirahatan…… dan kupandangi bentangan padang pasir serta gundukan gunung tak berujung. Aku terdiam…. dan terbayang, seandainya aku ada pada saat itu, dengan keadaan imanku seperti sekarang, pasti aku akan ditinggal oleh Nabi bersama kaum yang beriman tipis lainnya. Tak terbayang betapa Rasulullah akan memalingkan wajahnya yang suci. Tak terbayang hati beliau tidak memasukkan diriku dalam doa syafaatnya. Tak terbayang….. aku termasuk kelompok Badui yang beriman pada batasan tenggorokan. Ya Rabbiii…..
Mereka Hijrah…… bukan eksodus !! Bukan karena bencana, bukan karena takut atas ancaman kafir Quraisy. Tetapi tindakan cerdas beliau untuk rekrutmen keimanan, rekrutmen kesetiaan, rekrutmen kepercayaan, rekrutmen jiwa iman !! Yang hidupnya untuk Allah dan Rasulullah.
Kutepiskan dan kupejamkan mataku karena tak mampu aku menandingi kristalisasi iman akibat Hijrah yang diciptakan Rasulullah kepada para sahabatnya dalam berbaiat. Sungguh hebat cara Nabi menguji iman mereka. Cara yang tidak mungkin dipenuhi oleh orang yang beriman sepertiku. Imanku tidak temasuk di dalam rombongan muhajirin yang setia, imanku hanya angan-angan semu yang tidak berdampak apa-apa buat perjuangan Islam. Imanku kata Nabi : ibarat buih di lautan, yang mudah tertiup angin dan gelombang. Imanku hanya sepenggal tenggorokan yang tak tembus ke dalam jantung hatiku. Sehingga ibadahku, hidupku dan matiku ragu dipersembahkan untuk Engkau, padahal aku ucapkan dalam setiap shalatku. Inna shalati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahirabbil ‘alamin.
Aku berfikir, apakah yang membuat mereka begitu setia dan kuat menjalankan perjalanan jauh menuju Madinah. Dan Allah menjawab dalam firman-Nya : walakinnallaha habbaba ilaikukum al iman wa zayyanahu fii quluubikum…… akan tetapi Allahlah yang menurunkan rasa cita dan iman ke dalam hati kalian.
Cinta dan Iman adalah cahaya yang dimasukkan ke dalam hati manusia oleh Allah. Bukan hasil kreasi pikiran yang diciptakan. Iman adalah kekuatan Allah yang mampu melakukan apa saja karena Allah. Iman adalah keyakinan dan kepercayaan yang tidak memilki alasan apapun dalam mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya. Pantaslah Engkau tidak pernah memenuhi janji-Mu kepada kami atas segala doa yang kami panjatkan, serta tidak menurunkan keberkahan dan rahmat-Mu kepada kami. Kami mengira memiliki iman seperti para sahabat nabi-Mu sehingga kami banyak menuntut banyak atas janji-janji-Mu.
Rabbi, kami adalah generasi yang jauh dari Nabi-Mu, yang hanya mendapat sedikit Cahaya dari-Mu. Masihkah Engkau berkenan mengulangi lagi menurunkan Cahaya ke dalam hati kami yang merindukan hidup seperti kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Yang hanya kami dengar melalui khabar dari para ulama hadist tentang keindahan akhlak mereka, kesejukan hati mereka, keramahan hati mereka dan ketinggian iman mereka. Kami rindu beragama seperti mereka yang tergambar jelas dalam Al-Qur’anul Karim. Apabila disebut nama-Mu hati mereka bergetar, shalat mereka sungguh menjadi sebuah kebahagiaan hati mereka, serta kehidupan perekonomian mereka sukses merata. Sampai kini, kami belum menemukan sebuah masyarakat seperti mereka. Engkau berjanji akan menggantikan generasi baru yang tidak menyia-nyakan shalatnya, Engkau berfirman:
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang jelek, yang menyia-nyiakan shalat dan memperturukan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS.Maryam, 19:59)
Rabbi….. tengoklah hati kami, di antara sekian juta ummat Rasul-Mu yang menyia-nyiakan shalat dan ajaran Rasulullah. Kami memberanikan diri untuk menjadi tiang transmitter menerima Cahaya getaran iman yang engkau janjikan. Kami bersedia membuka hati mengambil amanah dari Rasul-Mu sebagai pewaris pusaka Suci-Mu untuk membentuk masyarakat madani yang kami namai Little Madinah.
Kami akan mengadakan rekrutmen sebagaimana Rasulullah melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, sehingga terpilih generasi tangguh dan berkualitas. Namun kami yakin tantangan ini sangat berat bagi generasi kami, karena Rasulullah tidak hadir dalam zaman kami. Namun kami yakin, Ruh Nabi-Mu akan selalu mendampingi kami untuk mewujudkan generasi Little Madinah. Hanya kepada Engkau Kami memohon petunjuk dan restu dalam menjalankan perjuangan kami demi Engkau dan Rasul-Mu.
Rabbi, kami merindukan sebuah masyarakat yang penuh cinta kasih, keberkahan dan rahmat-Mu tercurah menghiasi kehidupan kami. Kami ingin keimanan itu terwujud dalam bentuk aplikasi kehidupan pada jamaah kami. Tidak ada di antara kami merasakan kemiskinan akibat keserakahan orang yang tidak perduli terhadap kaum papa. Yang Engkau menyebutnya sebagai pendusta agama yukadzdzibu biddin.
- Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- Itulah orang yang menghardik anak yatim,
- Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
- Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
- (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
- Orang-orang yang berbuat riya’,
- Dan enggan (menolong dengan) barang berguna
Rabbi…. kami ingin kenyataan ini bisa terwujud dalam generasi kami, yang telah lama kami idam-idamkan. Kami tidak mungkin menunggu terlalu lama untuk melihat Cahaya-mu hadir dalam kehidupan kami di zaman materialisme ini. Yang Engkau telah gambarkan dalam firman-Mu :
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka Itulah orang-orang yang Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (QS. Al Mujadalah, 58: 22)
Rabbi… berawal dari pemikiran dan inspirasi kaum Muhajirin dan kaum Anshar yang mendorong jiwa kami untuk segera membentuk halaqah-halaqah jamaah khasyi’in (orang-orang khusyu’). Yaitu masyarakat yang mencintai Allah dan Rasulullah serta jamaah yang saling memiliki rasa kasih sayang yang berasal dari Sinar-Mu Yang Agung.
Rabbi… kami adalah wadah-wadah yang bersedia menjadi Misykat Cahaya-Mu, yang berusaha kami bersihkan untuk kehadiran-Mu, agar selaras dengan kehendak dan bimbingan-Mu. Seperti yang Engkau gambarkan dalam Firman-Mu yang menuntun jiwa dengan Cahaya di atas Cahaya :
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus [1039], yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. An Nur,24:35)
Rabbi…. Kami bersedia menjadi cerukan dinding misykat cahaya-Mu yang terkumpul dalam satu wadah Little Madinah. Sehingga membentuk halakah-halakah pilihan karena hijrah yang telah disemangati The Spirit of HijrahNabi-Mu. Kami sudah mengadakan janji setia kepada Nabi-Mu pada hari ke tujuh belas Ramadhan bertepatan malam Nuzulul Qur’an. Kepada Engkau ya Rabb, kami memohon ridha dan bimbingan setiap langkah yang akan Kami perjuangkan. Janganlah Engkau ubahkan hati kami dari hidayah yang telah engkau turunkan kepada kami, berilah kami sebuah rahmat dari sisi-Mu. Rabbana laa tuzigh quluubana ba’da idz hadaitana wa hablana min ladunka rahmah……
Saudaraku para jamaah shalat khusyu’ yang dimuliakan Allah. Saya mengajak saudara tercinta untuk merenungi hal ini. Semoga dada anda mendapatkan cahaya-Nya sehinnga anda merasa terbawa arus kecintaan kepada Allah dan Rasulullah sehingga mendukung gerakan Little Madinah ini. Tidakkah anda merindukan sebuah kelompok yang hatinya bersih, santun, saling menyapa, saling mendoakan, tidak ada hati hasad, berjamaah dalam shalat, berjamaah dalam perekonomian, berjamaah dalam menyantuni anak yatim dan fakir miskin, berjamaah dalam menolong kesulitan sesama muslim, tidak ada lagi maksyiat, tidak ada lagi orang yang memenuhi penjara. Mari kita hentikan pertikaian antara kita dan saling menghujat.
Mari kita berbuat untuk Allah dan Rasulullah, jangan lagi berdebat soal kepandaian, kehebatan kelompok, kehebatan tokoh. Kita agungkan Allah dan Rasul-Nya, maka kita akan selamat. Little Madinah hanya menerima sumbangkan ilmu dan kepandaian anda sebagaimana para sahabat menyumbangkan kepandaiannya untuk Islam. Kita kembali kepada khittah Madinah, yang bersandar kepada Rasulullah dan Allah. Yang tidak memilki tujuan kecuali hanya menegakkan kembali masyarakat yang khusyu’ dalam kehidupannya. Sebuah kelompok masyarakat yang tergambar dalam firman Allah :
- Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
- Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi".
- Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.
- Katakanlah: "Serulah Allah atau Serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al Isra’,17:107-110)
Saudaraku, segala upaya ini tidak akan terwujud jika jiwa kita tidak memilki kesadaran keimanan yang tinggi serta mengingat waktu kita tinggal di bumi ini hanya sementara. Dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dikerjakan di dunia ini. Inilah kesempatan hanya sekali dalam hidup kita untuk mengerti tujuan hidup yang sesungguhnya. Hanya orang-orang yang telah mendapatkan karunia surat Al Isra,17: 107-110 yang akan memahami rencana ini .
Langkah praktis untuk mewujudkan rencana tersebut adalah :
- Setiap daerah memilki halakah berjumlah 100 orang yang telah mengikuti training secara khusus dan intensif bersama Pembina pusat.
- Setiap jamaah yang telah mendapatkan training diwajibkan memilki jaringan shilaturrahmi terhadap jamaah shalat khusyu’ sebanyak 10 orang, maka akan terkumpul 1000 orang jamaah dalam setiap halakah.
- Target networks persaudaraan shalat khusyu’ diharapkan mencapai 30 cabang diseluruh Jawa dan sekitarnya. Maka ditahun 2011 akan tejaring 30.000 jamaah pilihan bahkan lebih.
- Dengan adanya jaringan shalat khusyu’ ini, diharapkan aplikasi shalat dalam bentuk keshalehan sosial dan keshalehan ekonomi bisa terbentuk network marketing yang baik.
- Target utama adalah dakwah bil hal yang didalam jaringan tersebut tercipta masyarakat sejahtera sehingga keimanan dan kekhusyu’an dapat terjaga dengan sempurna.
- Menciptakan shilaturrahmi antara jamaah dan saling sinergi mengasah ilmu pengetahuan
Siapakah orang yang berada dalam jamaah Little Madinah ?
Islam bukanlah sebuah organisasi politik atau organisasi sosial. Islam adalah Cahaya yang diturunkan oleh Allah ke dalam dada orang yang dikehendaki oleh Allah. Yaitu orang yang memilki keyakinan dan keimanan serta percaya atas segala yang telah ditentukan Allah kepada setiap hamba-Nya. Yang akan bergetar jika ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya serta mematuhi perintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang. Dengan cahaya itulah manusia mampu menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Cahaya itu terkumpul dalam dada orang beriman sehingga mampu melakukan tugas seberat apapun demi mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS. An Nur,24:35)
Little Madinah merupakan perkumpulan masyarakat yang memiliki cahaya dalam hatinya. Yang tergambar dalam Firman Allah yang diumpamakan seperti pelita yang berada dalam misykat (cerukan dalam dinding). Dan cahaya ini menjadi penerang hatinya sehingga terkumpul dalam satu komunitas madinah kecil (Lttle Madinah) penuh Cahaya atau disebut madinatul Munawarah.
Inilah ciri-ciri komunitas Madinatul Munawarah.
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (QS.Al Mujadilah, 58:22)
- Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
- Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri[875], lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". (QS. Al Kahfi,18:13-14)
Dia-lah yang Telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang Telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Fath,48:4)
Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami. Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. (Al Isra’,17: 107-109)
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah kami beri petunjuk dan telah kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam,19:58)
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Ahzaab, 33:35).
Masyarakat Little Madinah saling menghidupi dan memberikan penghidupan secara materiil dan immaterial
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al Ma’uun,107:1-7)
Alif laam miin. Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka.Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Al Baqarah, 2:1-5)
Konsep ini akan menjadi perhatian utama dalam masyarakat Little Madinah. Menjadikan ayat ini sebagai motivator dalam pergerakan dakwahnya. Yang berusaha keras membangun perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat muslim. Maka demikian disebut orang-orang yang beruntung dan saling menguntungkan. Target utama dalam membina masyarakat madinah mengentaskan kemiskinan sekaligus berperang melawan kemiskinan dan kebodohan. Berarti membangun perekonomian yang kuat dan berkualitas yang terbentuk dari sebuah pasar dalam lingkup komunitas masyarakat Little Madinah sendiri.
Membentuk Perekonomian Rakyat dan Baitul Mal
Little Madinah sebagai wadah terpercaya untuk mewujudkan perekonomian masyarakat. Yang terkumpul dari pengelolaan hasil usaha dan zakat serta shadaqah. Dan masing-masing wilayah halaqah telah dibentuk badan usaha dan pengelola usaha berbadan usaha resmi menurut undang-undang yang berlaku. Zakat dan Infak merupakan aplikasi dari keshalehan sosial yang terkumpul dalam Baitul Mal untuk membangun kesejahteraan masyarakat Madani.
Membentuk Pendidikan Nasional bertarap Internasional
Little Madinah sebagai wadah gerakan sosial membangun peradaban pemikiran dan pendidikan berazaskan intelektual-spiritual qur’ani. Yaitu menggali rahasia-rahasia Firman Allah yang mengandung dasar pengetahuan universal dan ilmiah. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pembangunan fisik berupa gedung-gedung sekolah dengan fasilitas yang mendukung dan layak.
Dakwah dan Networks
Membentuk kader-kader da’i serta membangun jaringan sosial untuk menciptakan peradaban Little Madinah. Diperlukan sarana komunikasi yang baik melalui media elektronik dan media cetak. Lebih mengutamakan dakwah pembangunan sosial dan sarana kepentingan ummat sebagai bentuk bil hal yang langsung dapat dirasakan manfaatnya. Mendirikan rumah jompo, menampung orang terlantar, membuat perpustakaan, membina kewirausahaan, bakti sosial ke rumah tahanan dan lapas, pengumpulan donor darah, home schooling gratis, konseling bagi anak bermasalah, konsultasi keluarga, dll.
Himpunan Pengusaha Muda Little Madinah
Little Madinah merupakan kumpulan masyarakat yang dapat dipercaya dan amanah dalam urusan harta dan mentalitas, baik kejujuran, integritas, semangat juang yang tinggi, etos kerja, serta tujuan perjuangan mambangun jaringan bisnis berbasis spiritual. Diharapkan para pelaku bisnis dapat dijadikan tauladan bagi masyarakat yang lain sebagai dakwah bil hal. Sehingga tingkat kepercayaa terhadap ummat islam dapat memberikan rasa aman dan amanah bagi para investor maupun rekanan.
Rumah Sakit
Little Madinah membangun fasilitas rumah sakit bagi masyarakat umum. Yang memilki pelayanan tingkat keikhlasan yang tinggi. Menerapkan konsep kekeluargaan dan rasa kasih sayang, sekaligus sebagai terapi mental dalam membantu kesembuhan. Sabar dan shalat sebagai kekuatan untuk mengatasi segala problem yang diderita pasien untuk kembali mengingat Kekuasaan Allah. Sehingga konsep penyembuhan pasien di rumah sakit dapat dilakukan aspek ruhani dan jasmani secara holistik. Disamping sebagai tempat pusat pengobatan secara medis, juga berfungsi sebagai dakwah menyadarkan manusia atas kekuasaan Allah.
L M